Bagaimana Cara Melawan Infeksi dengan Mengembalikan Sistem Kekebalan Tubuh?

Seiring bertambahnya usia dan proses penuaan, sistem kekebalan tubuh kita menjadi lemah dan membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi. Untungnya, sains membuat berbagai penelitian dan riset yang memberi informasi pada kita bahwa banyak hal yang dapat membantu kita untuk mengembalikan sistem kekebalan tubuh dan memungkinkan kita untuk tetap sehat.

Langkah-langkah untuk mengaktifkan sistem imunologis:

Lihatlah cara-cara yang dapat membantu kita dalam memerangi infeksi:

  1. Cuci tangan Anda dengan seksama selama sekitar 20-30 detik.
  2. Jika ingin bersin, usahakan bersin di dalam permukaan bagian dalam siku Anda.
  3. Hindari menyentuh barang-barang yang tidak perlu, dan jangan menyentuh bagian dari wajah Anda secara terus menerus.
  4. Patuhi aturan jarak sosial yang disepakati. Jaga jarak 1 meter dari orang-orang di sekitar Anda.
  5. Pertahankan karantina sendiri selama sekitar satu minggu.
  6. Ketika mempertimbangkan asupan, makanlah sayuran hijau seperti brokoli, bayam, selada, bersama dengan suplemen dan jus alami, yang membantu dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Hindari makan makanan olahan atau bergula, yang dapat berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh. Konsumsi berbagai makanan kaya vitamin dan mineral yang diperlukan untuk menjaga sistem kekebalan tubuh yang sehat.
  7. Seiring dengan asupan yang sehat, konsumsilah tidur yang cukup, jaga agar tubuh tetap terhidrasi, dan lakukan olahraga yang cukup untuk tetap sehat dan menjaga jam imunologis Anda.

Selain langkah-langkah ini, para ilmuwan seperti Marc Pellegrini menjelaskan bahwa pengembangan vaksin sangat penting untuk mencegah infeksi COVID-19 lebih lanjut. Karena itu, sangat penting bagi para ilmuwan dan peneliti untuk fokus pada pengembangan vaksin untuk penyakit ini.

Apa sebenarnya yang terjadi ketika sistem kekebalan (imun) berinteraksi dengan virus?

Sistem kekebalan memiliki berbagai jenis sel dan molekul seperti antibodi. Sistem pertahanan pertama adalah sistem kekebalan tubuh bawaan. Sel-sel dalam tubuh mulai membentuk unit antivirus dan melepaskan sitokin (cytokines), yang mengakibatkan peradangan dan demam di dalam sel. Sel darah putih juga diaktifkan, yang berfungsi sebagai sel pembunuh alami seperti makrofag (macrophages), monosit (monocytes), atau neutrofil (neutrophils). Sel-sel ini melawan infeksi dan melepaskan hormon, yang mengarah pada sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat. Sistem pertahanan ketiga adalah sistem adaptif di mana sel-T menghancurkan sel yang terinfeksi, dan sel-B mulai memproduksi antibodi dalam tubuh. Virus SARS-COV-2 adalah virus baru yang menyebabkan tubuh kita tidak dapat mengidentifikasinya, dan mengakibatkan replikasi lebih lanjut tanpa produksi antibodi apa pun.

Apakah ada di antara kita yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah?

Langkah-langkah ini membantu Anda menjauhkan diri dari coronavirus bersama dengan penyakit lainnya. Hal-hal ini membuat Anda merasa sehat, tetapi Anda perlu memahami bahwa tindakan ini tidak akan berhasil jika Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. COVID-19 dan sistem kekebalan memiliki hubungan yang signifikan. Saat kita menjalani proses penuaan, sistem kekebalan tubuh kita menjadi rentan; karena alasan inilah orang yang berusia di atas 65-70 tahun berisiko tinggi untuk terjangkit dan menderita penyakit ini. Namun, dengan penelitian dan riset terbaru, terlihat bahwa usia hanyalah angka untuk mengidentifikasi kesehatan sistem kekebalan tubuh. Kami telah melihat orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang sangat aktif bahkan pada usia 75-80 tahun. Ahli imunologi di seluruh dunia mengatakan bahwa ada kabar baik untuk kita semua di mana kita dapat mengembalikan jam imunologis dengan cara sederhana. Sangat penting untuk mengikuti langkah-langkah ini dan menjaga sistem kekebalan tubuh yang sehat karena cepat atau lambat, kita akan menderita virus lain ketika COVID-19 berlalu.

Shen-Orr mengatakan bahwa sistem kekebalan adalah sistem yang kompleks terhitung setelah kekompleksan otak. Dia lebih lanjut menambahkan bahwa sistem kekebalan adalah salah satu sistem yang sangat membingungkan dan rumit. Orang-orang di usia tua atau muda, dan jika dikompromikan dengan kekebalan, dapat meningkatkan kemungkinan menderita penyakit tersebut. Pasien-pasien dengan penyakit jantung, penyakit paru-paru, diabetes, atau kondisi medis lainnya dapat memberi beban ekstra pada sistem kekebalan tubuh yang mengarah pada kemungkinan tinggi menderita penyakit-penyakit tersebut. Selain penyakit, infeksi bersamaan seperti flu biasa atau stres berkelanjutan dapat menyebabkan dampak negatif pada sistem kekebalan tubuh.

Bagaimana para peneliti membuktikan bahwa sistem kekebalan tubuh yang sehat dapat memerangi infeksi?

Para peneliti yang bekerja di Peter Doherty Institute berurusan dengan pasien COVID-19 di usia 40-an. Mereka mengatakan bahwa pasien datang dengan gejala ringan hingga sedang dan dirawat di rumah sakit. Para peneliti mengamati sistem kekebalan tubuh pasien ini dan menerapkan pengetahuan mereka tentang respons kekebalan terhadap infeksi tertentu. Setelah tiga hari pasien dirawat, terlihat bahwa sejumlah besar sel kekebalan terlihat dalam darah, yang mirip dengan tanda pemulihan ketika terinfeksi oleh virus influenza. Para peneliti memperkirakan bahwa pasien akan pulih setelah tiga hari, dan hal itulah yang terjadi.


Disadur dari tulisan Graham Lawton untuk Newscientist

Image by Freepik

Tinggalkan komentar